Rabu, 09 Juni 2010

CERPEN

Dari Sahabat Menjadi Cinta


oleh: PUPUT ERYA

Setelah satu bulan lamanya kita berteman dan menjadi sahabat, aku ingin mengutarakan isi hatiku dengan sahabatku. Ya tuhan apa aku salah karena aku menyukai sahabatku, apa mungkin sebaiknya aku tidak mengatakan kepada agung kalau aku suka sama dia, tapi apakah aku cukup punya muka, dia kan sahabat aku.
Huffttt....!Sebaiknya aku mengatakannya saja. Aku nggak bisa membohongi perasaanku bahwa aku menyukai agung, soal malu itu bisa dipikirkan. Bel masuk berbunyi dan saatnya pelajaran pak tri guru kimia disekolahku yang genitnya minta ampun, dan dijuluki perjaka ting-ting. Saat pak tri sedang menerangkan, tiba-tiba saja hp ku bergetar dan ternyata agung yang mengirim sms.

From : aGung
Rul, ntar pas istrht mw ad yg gue omongin cOz ini penting bgd!! Ok gue tnggu d kantin J

“Haduh!! Agung mau ngomongin apaan yah, haduh apa mungkin dia mau nembak aku, tapi nggak mungkin dia nembak aku. Kita kan cuman sebatas sahabat, haduh....! agung kamu bikin aku deng-dengan aja”.
Penasaran ini semakin menjadi-jadi, aku tak sabar apa yang mau di omongin agung apakah itu penting banget. Ya Tuhan cepatkanlah waktu ini agar aku bisa ketemu agung saat jam istirahat nanti. Tapi kan jam istirahat masi lama ini baru pelajaran pertama, aku harus menunggu satu setengah jam lagi. Apa aku sms agung aja yah, dan nanyain masalahnya apa.

To : aGung
Mw ngomongin apaan c? Ngomong aja skarang gue penasaran nih?!
Haduh...! kok sih agung lama banget yah balesnya. Aku makin penasaran nih lama-lama. Sebentar lagi bel istirahat, aku terus memikirkan agung sampai-sampai sudah ganti pelajaran kedua. Kali ini guru bahasa indonesia yang galaknya minta ampun.
Saat bu lia sedang menerangkan tiba-tiba saja bu lia memanggilku. “Nurul!! Kamu sedang apa melamun terus, kamu tidak memperhatikan saya sedang menerangkan, kamu maju kedepan dan berikan contoh tentang sebab-akibat deduktif” perintah bu lia yang sedang memarahi aku gara-gara aku terus memikirkan sih agung. “ahhhh....gara-gara agung, sial banget gue hari ini ”mengerutu nurul.
Huffttt...untung saja pelajaran ini pelajaran kemarin yang belum selesai di ajarkan jadinya aku masih mengerti walaupun mungkin agak salah.”hmm...iya bu” jawab nurul dengan perasaan malu terhadap teman satu kelasnya. Untung saja aku bisa mengerjakanya,”ya, sudah kamu duduk sana jangan melamun terus kerjaanya” kata bu lia yang menyuruh aku duduk kembali “baik bu” jawab nurul dengan perasaan kesal gara-gara diomelin bu lia karena semua gara-gara agung yang membuatnya penasaran.
Akhirnya bel istirahat juga, aku buru-buru ke kantin dan cepat-cepat menemui agung. Sesampainya dikantin nurul tak melihat batang hidung agung. “duh, tuh manusia kemana sih, gak tau apa gue udah mati penasaran gini!” grutu nurul. Tiba-tiba saja agung mengagetkan aku. “dorrr!” spontan agung yang sedang mengagetkan nurul dari belakang.
“apaan sih lo! Ngagetin gue aja, gak lucu tau!” grutu nurul dengan kesalnya karena bikin lama menunggu juga penasaran sampe-sampe pelajaran bu lia nurul diomelin. “yeee...! gitu aja ngambek kayak anak kecil lo! Katanya jantan...hahahah” canda agung sambil mengodai sahabatnya juga adek angatnya itu. “udah akh...! gue lama nih nunggu lo yang kelamaan munculnya, gara-gara lo bikin gue penasaran ampe kebawa mikir, gue diomelin bu lia nih!”grutu nurul dengan kesal.
“salah gue, lagian kenapa dipikirin segitunya, lebai deh!” jawab agung yang masih mengodai sih nurul yang masih marah. “akh...lo! cepet deh mau ngomong penting apaan?” balas nurul dengan spontan. “Oh iya gue ampe lupa kan gara-gara lu sih hehehe...gini loh lo tau kan anak 10.2 temennya dina?”
“hmmm...maksud loh adis? Mang kenapa ama sih adis?” tanya nurul yang masih penasaran dan bikin jantung mau copot. Kenapa agung tiba-tiba nanyain adis apa jangan-jangan, aduh kalo bener aku mesti gimana. Semoga aja perkiraan aku gak tepat. “gue suka ama adis!” spontan agung hingga bikin nurul pengen copot jantung. Tuh kan bener dugaan gue. “apa? Lo suka ama adis??”jawab nurul dengan histeris dan masih gak percaya dengan omongan agung.
“iya,kenapa? Ada yang salah?”, “ehmmm...ya enggak sih, itu sih yah terserah lo yang suka kan elo sendiri dan lagi apa hubungannya sama gue, lagian kenapa sih lo suka sama dia, dari dulu kan lo tau sendiri kalo gue tuh gak suka ama cewek centil itu?”nurul kembali bertanya dengan perasaan yang tercabik-cabik karena sahabatnya itu menyukai cewek lain yang selama ini gue gak suka sama cewek centil dan lebai itu.”iya gue ngerti rul, tapi kenapa lo yang sewot gue suka sama adis, kan gue yang suka. Apa jangan-jangan lo cemburu sama gue?”jawab agung dengan spontan.
“Hah!!ngapain gue cemburu sama lo!lagian juga gue lagi suka sama cowok ganteng!”ketus nurul,”hah! Seorang nurul bisa suka sama cowok?yakin lo, bukan cewek kan tapi emang bener cowok?”canda agung yang senang banget mengejek nurul.”terus elo udah nembak dia?”jawab Nurul. “hmmm.... makanya itu, setelah pulang sekolah gue pengen nembak dia.”jawab agung dengan penuh percaya dirinya.
Jantungku terasa seperti mau copot, karena ucapan agung tadi, apakah aku tidak bisa menjadi pacar agung. Dadaku penuh sesak atas kejadian yang menimpaku, aku tetap hanya bisa melihat agung dari kejauhan. Ternyata bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan buatku. Setelah kejadian ini aku tak pernah mengobrol dengan agung.
Setiap kali aku bertemu agung dengan adis aku selalu menjauh. Walaupun aku juga tidak mengetahui apakah agung sudah jadian dengan adis apa belum. Tetapi dengan melihat mereka saja aku sudah mengetahui pasti mereka sudah jadian, sudah lebih seminggu ini aku tidak pernah berkomunikasi lagi dengan agung, kini aku sendirian dan aku gak bisa membohongi perasaanku lagi, bahwa aku begitu kehilangan agung walaupun kami baru berteman selama sebulan.
Tapi waktu begitu menyakitkanku, seandainya perasaan ini tidak pernah ada mungkin aku berani berbicara lagi kepada agung, berapa banyak waktu yang sudah kami habiskan selama ini. Ternyata agung hanya menganggapku Cuma seorang sahabat tanda ada sedikitpun rasa cinta. Walaupun aku kecewa, tapi aku harus ikhlas menerima semua ini.
Sahabat akan jauh lebih baik daripada menjadi seorang kekasih, akhirnya aku memberanikan diri untuk bisa menemui dan mengobrol dengan agung seperti biasa selayaknya seorang sahabat. “hai! Gung pa kabar, dah lama gak keliatan? Sombong yang udah jadian ama adis, kok gak bilang-bilang?”tanya nurul dengan berani mencoba melupakan semua yang pernah dia alami tanpa ada rasa cinta hanya perasaan usayang untuk seorang sahabat.
“yah, lo yang kemana aja, tiap kali gue pengen ketemu lo, lo sering ngejauh, gue takut lo kenapa-napa?”balas agung. “sorry gue lagi sibuk ama tugas, apa lagi sekarang gue harus bantuin usaha cafe orangtua gue?”jawab Nurul yang terpaksa berbohong mengenai tugas sekolahnya itu.
“oh....iya gue gak jadian sama adis?”jawab agung. “loh?kenapa gung, bukannya lo suka sama adis?”jawab Nurul heran. “gak, ternyata adis gak terlalu baik, yang gue kira.”tegas agung. Aku ada perasaan senang bahwa agung gak menyukai adis, apa aku masih punya kesempatan. Ya Tuhan apa yang akan kamu berikan kepadaku.
“oh...terus?”spontan Nurul yang masih bertanya-tanya. “terus gue menyukai cewek lain, gue sadar ternyata dia menyukai gue dengan tulus, dia yang selalu ada buat gue, beberapa hari gue gak pernah ngobrol dengan dia, gue takut untung menyapanya, tapi gue akan nembak dia setelah pulang sekolah nanti.”spontan agung. “hah! Siapa ceweknya elo kok gak pernah cerita ama gue?”ketus Nurul yang pelan-pelan kecemburuannya mulai bangkit.
“ada deh, ntar elo tau sendiri. Oh ya Rul, ntar elo mau makan malam ama gue gak direstoran biasa?”tanya agung yang mengharapkan Nurul datang nanti malam. “bukannya elo mau nembak gebetan baru elo?”jawab Nurul singkat. “Iya, cuman gue pengen ngajak lo?”jawab agung. “ah..gak ah, ntar disangka penganggu lagi.”balas Nurul.
“enggak kok, dateng yah, pokonya gue tunggu, jangan telat! Ok!”tegas agung dan langsung meninggalkan Nurul sendiri. Perasaan ku menjadi gak karuan seperti ini, apa aku datang makan malam sama agung. Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan, saat diperjalanan pulang aku memetik bunga dari bunga itu aku memutuskan pergi atau tidak.
Bunga itu memiliki lima kelopak, apakah aku pergi atau tidak. Saat aku memetik kelopak terakhir aku dinyatakan untuk pergi menemui agung malam ini. Sebaiknya aku harus menemui agung malam ini, walaupun agung akan mengutarakan kepada cewek lain. Aku akan mengutarakan lebih dulu. Aku tidak boleh terus-menerus menutup perasaan ini. Aku harus bilang kepada agung kalau aku mencintainya.
Malam ini aku harus kelihatan cantik didepan agung, aku berusaha dandan selayaknya cewek feminim, karena aku tau kalau agung lebih menyukai cewek berdandan feminim. Aku mandi dengan sambun yang sangat fres dan wangi, aku memakai deodorant dan parfum, aku memakai dress bewarna putih dan tas. Aku memakai anting-anting,kalung dan gelang yang lucu. Dan terakhir aku memakai high hiels dan tak lupa aku menyisir rambut panjangku dan menghiasi dengan bando putih, aku juga tak lupa mendandan muka ku dengan bedak, lipgloss. Sekarang aku akan memberanikan diri untuk menyatakan perasaan ku kepada agung.
Saat aku turun dari tangga, kedua orang tua ku juga abang ku kaget melihat penampilan ku berubah seratus delapan puluh derajat. “Dek, gak salah lo pake baju cewek?”jawab abangnya yang terkesima melihat penampilan adiknya itu. “oh... kamu cantik sekali!”jawab mamah nurul dengan melihat perubahan anaknya itu. “Mah, pah aku mau makan malam sama agung, aku berangkat dulu yah. Hmm... bang pinjem kunci mobil yah?”Kata Nurul. “makan malam sama agung? Agung teman kamu itu kan, emangnya udah pacaran?” tanya mamah. “iyah, belum jadian sih tapi mau. Yaudah aku berangkat ya mah, bang pinjem kunci mobil bye.”jawab Nurul dan langsung meninggalkan jalan membawa mobil sedan hitamnya itu.
“hmm...mah, tadi dia bilang mau pinjam mobil.”tanya abangnya “iyah, kenapa?”,”yah...barusan mobilnya baru abang cuci mah!”ketus abang Nurul. “yaudah, nanti dicuci lagi, kasih pinjem sekali-kali buat nyenegin adekmu.”tegas mamah.
Nurul akhirnya sampai dicafe yang biasa agung dan Nurul kunjungi, tak lama kemudian Nurul melihat agung duduk dan menghampiri Nurul, untuk duduk yang sudah dipesan agung. “waw!Nurul, elo bisa juga jadi cewek. Elo cantik malam ini.”spontan agung yang terkesima melihat penampilan Nurul. “makasih, hmm...gung gue mau ngomong sesuatu sama lo?”jawab Nurul.
“mau ngomong apa, yaudah ngomong aja?”kata agung. “ehmm... gung, sebenernya, gu...gue, su..suka sama e..elo!”tegas nurul dan dadanya mulai sesak apa yang udah diucapnya barusan. Waktu pun seakan berhenti berputar begitu sunyi dan tenang.
“Nurul, gue mau ngomong sesuatu, ternyata gue sadar selama ini. Ada seorang sahabat gue yang ternyata suka sama gue udah lama, dia selalu memperhatikan gue dan selalu ada disamping gue, gue sadar, gue hampir menyia-nyiakan dia. makanya sekarang gue cuman mau bilang sama elo, I Love You too Nurul!”tegas agung. Nurul pun tak percaya kalau agung ternyata menyukainya.
Akhirnya Nurul dan Agung menjadi sepasang kekasih, walaupun tidak kelihatan seperti sepasang kekasih didepan umum. Tetapi saat mereka berdua mereka membuat moment-moment romantis yang akan menjadi kenangan indah mereka berdua dan cukup mereka berdua yang tau. Rasa sayang dan cinta sesorang tak bisa ditebak begitupun dengan Agung dan Nurul, dari sahabat mereka pun bisa mengutarakan isi hati mereka.***

Tidak ada komentar: